Kaum wanita diimbau selalu waspada kemungkinan terkena kanker ovarium.
Sebaiknya lebih sering melakukan pemeriksaan ke dokter ahli karena jenis
penyakit tersebut tidak menunjukkan gejala awal.
Konsultan
Onkologi Ginekologi RSCM Jakarta, Prof Farid Aziz, dalam seminar
penanganan kanker pada sistem reproduksi perempuan, di Medan, mengatakan
bahwa sekitar 80 persen kasus kanker ovarium yang ditemukan sudah masuk
pada stadium lanjut. Kanker ovarium tidak menunjukkan gejala spesifik,
sehingga membuat kaum wanita lalai. Padahal kanker ovarium salah satu
kanker paling mematikan bagi perempuan.
Kanker ini bergejala
menyerupai penyakit umum, termasuk gejala pada gangguan sistem
pencernaan dan kandung kemih. Ketika kanker benar-benar berada pada
ovarium, gejala yang dirasakan penderita biasanya akan semakin terasa.
Menurut
dia ada beberapa gejala umum yang dapat dicurigai sebagai gejala kanker
tersebut dan harus segera diperiksa ke dokter, misalnya rasa kembung
atau kekenyangan. "Kemudian sakit di bagian pelvis, sering muntah dan
buang air kecil, penurunan berat badan, sakit kepala dan sering merasa
lelah, nyeri pada perut, dan rasa sakit pada bagian punggung bawah,"
katanya.
Sementara Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia
(HOGI), Prof Andrijono, dalam kesempatan yang sama, mengatakan, hingga
saat ini penyebab kanker ovarium belum ditemukan.
Pada umumnya
kanker bermula ketika sel sehat mengalami mutasi gen sehingga mengubah
sel normal menjadi sel tidak normal. "Sel kanker berkembang dan berbelah
secara terus menerus dan tidak terkendali. Sel-sel kanker ini tidak
mati yang kemudian membentuk menjadi tumor. Lalu menyerang jaringan
terdekat dan menyebar ke jaringan lain pada tubuh," katanya.
Ia
juga mengharapkan kalangan perempuan harus lebih memahami kesehatan dan
peduli untuk menjaga alat reproduksinya. Karena perempuan memiliki
sistem reproduksi yang tidak sederhana, sehingga penting untuk ditangani
oleh tim medis yang memiliki keilmuan di bidang ginekologi.
Perempuan Wajib Waspada Kanker Ovarium
05.06 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar